Sabtu, 26 September 2009

rasanya ingin....

Apa rasanya ketika apa yang lo perbuat dilihat tidak ada artinya??? Hanya rasa bodoh yang merasuk dalam telinga mengusik kedamaian hati, mungkin akan mengubah senyuman menjadi satu tetes air mata. Ada rasa seperti kita sedang berdiri di atas menara lalu ada seseorang yang menjatuhkan kita dari atas sana hanya dengan melihat pandangan matanya saja.

Rasanya ingin berdiri sendiri, lalu berkata “ini aku yang tersenyum tanpamu”. Sebenarnya ini bukan yang diinginkan, justru apa yang gw harapkan bisa gw dapatkan justru dari orang lain, mereka yang peduli, mereka yang menyemangati, mereka yang melindungi, mereka yang menyayangi, mereka yang lebih menghargai, dan mereka yang kadang gw rasa aneh, karena seharusnya gw dapatkan dari manusia itu, seorang yang contoh, seorang yang sayang, seharusnya…. Tapi, entah juga seperti air dengan minyak yang tak menyatu, bukan seperti air dengan api yang mampu menghangatkan ataupun mendinginkan.

Kita berbeda, walaupun sama, mengalir dalam denyut nadi, tapi maaf mungkin gw tak mencoba untuk mengertinya, tapi gimana bisa, ketika satu waktu duduk bersama, dia kembali lagi berucap seperti itu, rasanya tubuh ini seperti boneka sawah, bergembira mengusir burung tapi sebenarnya lelah dan pengap dengan keadaan yang seperti ini…

Lepas dari semua itu gw punya mereka yang mengerti ketika gw nanya tentang hiking, fotografi, tentang rasa hati , tentang hidup, tentang mereka. Merasa lebih bahagia dengan mereka, mampu tersenyum lebar dan tertawa riang. Terima kasih ALLAH, ketika satu orang membuat hati lemah, KAU berikan mereka yang membuat hati ini lebih jauh dan jauh lagi merasa nyaman. Terima kasih mereka kawan…

Tidak ada komentar: