Jumat, 11 Maret 2011

Manusia Ajaib setelah Mama

Dulu... untuk beberapa kalinya aku melihat selang yang terpasang di hidungmu. Raut mu memang terlihat lelah, dan itu membuat ku sangat takut benar-benar takut. Tiap aku melihat mu dengan keadaan seperti itu dengan peralatan medis yang aku tidak mengerti, aku selalu berjanji tidak akan menangis, tidak akan meneteskan air mata walau hanya 1 tetes sekalipun, aku akan tersenyum, memberinya semangat dengan genggaman jemari hangat.

Tapi, aku terlalu cengeng. Ketika kaki melangkah memasuki ruangan mu, tubuh ini benar-benar lemas, untuk tersenyum saja mungkin menjadi salah satu hal ajaib yang terjadi. Dan saat itu juga air mataku telah membasahi telapak tanganmu yang menggenggam erat jamari  ku, yang sudah tidak semungil dulu saat aku masih kecil.
Saat itu kamu bilang, "jangan nangis, papa gak kenapa-kenapa, doain papa aja", begitu katanya sambil terus berkata kalau aku harus bisa jaga diri sendiri, harus belajar yang rajin, harus kuat gak boleh cengeng, harus rajin sholat, dll. Dan aku hanya terus menggenggam jemarinya dengan wajah yang terus aku tundukkan, aku benar-benar takut kehilangannya.
Tapi itu sudah pernah terjadi, sekitar 7 tahun yang lalu. Dan aku tidak ingin itu terjadi lagi.

Kadang aku senang melihatnya sibuk dengan karirnya, tapi aku benar-benar takut jika melihatnya kelelahan, melihatnya beristiharat membuatku sedikit lega. Kadang aku juga takut menemaninya checkup bulanan, takut-takut hasil periksa yang menurun. Tapi aku percaya bahwa dia lebih jago menjaga dirinya dibanding aku yang merasa khawatir.

Hari ini, ada tulisan dari seorang teman "Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya". Yaaaa... papa memang seperti itu. Dia tidak akan memanjakan anaknya, dan dulu saat aku kecil sedang sakit, dia akan tertidur di ruang tv, dan sesekali menghampiriku dikamarku mengecek suhu tubuhku  dengan telapak tangannya yang ditaruhnya dikeningku, dan dia selalu menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau aku memintanya mendengarkanku mengatakan sesuatu...

Dia akan selalu menjadi manusia paling sabar sedunia, manusia paling baik setelah mama, manusia paling ramah sedunia, manusia paling pintar sedunia, manusia pertama yang mengucapkan "selamat ulang tahun", dan manusia paling ajaib setelah mama. Terima kasih pah, selalu percaya aku.

Tidak ada komentar: