Kamis, 18 Juni 2009

hanya SEBUAH AKU. 2

Suara deru motor masih terdengar dsini,tempatku berpijak..
Suara para asongan pun tak kalah,disinilah mereka melepas lelahnya dbawah pohon rindang.
Dan aku,melihat kembali.Melihat anak laki laki kecil yg menangis termehek-mehek tepat menduduki ku,karna aku sebuah bangku taman.

Tak ada yg tau knapa anak kecil itu,bahkan sejak 3 hari yg lalu ia menghampiriku hanya menangis,dan terus menangis.

Hingga esoknya ia mulai bercerita dgn mendudukiku dbawah pohon beringin ini,dan dia sendirian.
"seminggu kmaren,papah meninggal karna naik pesawat,terus kmaren mamah pergi sama om yg aku benci namanya om Handi,aku benci om itu soalnya dia pernah nyium mamah.Aku kan masih kecil terus aku sama siapa? Mas Damar juga kayaknya gk mau main sama aku,abisan dia sering marah-marah klo aku ajak main udah gitu sering mabok klo pulang,aku gk mau sama tante,soalnya tante itu cuma suka ke mall,pohon besar.....!! Bisa bantu Riel gak? Riel mau papah ada dsamping Riel,Riel mau cerita klo Riel lagi sedih,soalnya gk ada yg mau bantuin Riel ngerjain PR lagi trus Riel juga gk punya temen buat main.Pohon besar,pohon besar mau jadi temen aku gak?"
Suara anak itu terdengar begitu polosnya,aku mau jadi teman mu Riel,tp aku hanya sebuah bangku,apa menginginkan itu?
Riel,hanyalah seorang anak sd yg telah kehilangan orang2 yg ia sayangi.

Banyak manusia yg berfikir kalau dia adalah orang yg sial,tidak beruntung,atau apalah itu.Tp apa mereka berfikir,bahwa masih terlalu banyak orang lain yg serba kekurangan.
Bukan untuk menjadi sok bijak,tetapi,apa pernah berfikir kalau mereka mempunyai sesuatu yg orang lain tidak punyai.
Contoh kmarin,ada pemuda kaya yg bergerutu di samping ku kalau dia menginginkan kebahagian keluarga padahal dia adalah orang yg kaya.Dan tak lama dari itu ada pemuda miskin yg bergerutu saat menduduki ku,dia menginginkan uang yg bnyak,pdhal ia sudah sangat bahagia dgn keluarganya yg rukun walau kadang berkekurangan.

Tapi itu hidup,bagiku hidup adalah pilihan yg harus dinikmati.

Lalu,tiba2 datang seorang nenek yg duduk dsamping Riel.
Tak bnyak yg dkatakan nenek itu pada Riel.
"kamu gak usah sedih,karena suatu hari nanti kamu akan mengerti ini semua,nenek mau jadi sahabat kamu", ucap nenek itu yg langsung dsambut senyuman dr Riel.

Aku bingung,lalu slama waktu yg agak lama nenek itu tak berkata apapun pada Riel,dia hanya duduk terdiam menemati Riel yg juga duduk terdiam.Tp hati mereka damai,terasa ketenangan.
Dan aku tau satu hal,bahwa sahabat adalah ketika diam diantaranya terasa nyaman,dan seolah2 mereka telah bercerita,bukan dgn lisan atau tulisan,tp dgn batin.Karena sahabat adalah berada dihati.
Aku bersyukur menjadi bangku taman di sini,karena aku slalu belajar tentang hidup dan isinya...
Thanks.

Tidak ada komentar: